SMPN1BATUJAJAR.sch.id – Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan perlu pertimbangan ulang dalam menentukan tahun ajaran baru mengingat adanya pandemi COVID-19. Kemendikbud menyatakan pemerintah belum menentukan kapan tahun ajaran baru sekolah pada 2020 dimulai.
Kampus SMP Negeri 1 Batujajar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim juga menampik soal isu yang beredar tentang tahun ajaran baru yang dilakukan bulan Juni 2020 mendatang.
“Mohon bersabar, saya belum bisa memberikan pernyataan apapun untuk keputusan itu karena dipusatkan di gugus tugas. Jika saat ini mendengar hoax sampai akhir tahun, itu keliru,” kata Nadiem saat melakukan rapat kerja virtual dengan Komisi X.
Sebelumnya, menurut Kemenko Perekonomian lewat kajian awal pemulihan ekonomi yang akan dilakukan secara bertahap menyebut kegiatan pendidikan di sekolah bisa saja dilakukan pada 15 Juni 2020. Namun dengan sistem shift sesuai jumlah kelas.
Menurut Nadiem, di tengah pandemi ini, keputusan mengenai dimulainya tahun ajaran baru bukan ada di tangannya.
“(Keputusan) bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format seperti apa, dan bagaimana, karena ini faktor kesehatan, itu masih di gugus tugas,” kata Nadiem menjelaskan.
Dia berujar Kemendikbud sebagai eksekutor pendidikan, selalu siap dengan semua kemungkinan skenario. Skenario apapun masih terus diskusikan dengan para pakar, dan keputusannya berada di tangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
Baca juga:
Payung Hukum PPDB 2020
Informasi PPDB 2020
Pandemi COVID-19 juga amat berdampak pada sistem pembelajaran yang dilakukan di rumah. Dampak ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di dunia.
“Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia. Namun kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revelousi pendidikan,” jelas Nadiem.
“Walaupun kita mengalami penurunan saat ini, tapi akselerasi untuk keluar dari COVID-19 ini menjadi sangat tinggi, dan lebih besar dan lebih cepat dapat melakukan adopsi perubahan-perubahan yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir,” pungkasnya. (admin)
sumber
Tinggalkan Komentar